Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

A New Hope - ISMKI

Februari adalah bulan yang menarik sekaligus menengangkan bagi kami, orang-orang yang berkecimpung maupun tertarik dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Februari selalu begitu. Bagaimana tidak, bulan ini adalah bulan dimana kami akan memilih Sekretaris Jenderal (Sekjend) baru kami, pemimpin kami untuk kepengurusan berikutnya. Setahun hampir berlalu sejak perang ide yang manis itu dan ini waktunya bagi ide sabang merauke yang telah memenangkan hati institusi-institusi kedokteran untuk mulai memperkenalkan dan menyiapkan diri sebelum ia mulai berkontribusi aktif terbilang februari 2015 mendatang. Open recruitment dilakukan. Letnan jenderal terbaik dari sabang hingga merauke dikumpulkan untuk bergabung bersama tim inti Sabang merauke ini. Pun dengan kolonel dan prajurit pengurus harian nasional (PHN) lainnya. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya Op-rec tahun ini terkesan lebih ramai ; poster-poster dibagikan ke Institusi, poster digital beredar di dunia

Seutas kabel listrik itu bernama kastrat

Aku memandang utasan kabel itu dari dalam mobil. Utasan yang mengaitkan satu sama lain, yang betapapun terpilin dan berantakannya mereka, mencoba mengalirkan listrik, menjalankan tugasnya. Oktober tiba. Bulan kesepuluh tahun ini tiba dengan begitu cepat, ketika rasanya baru beberapa waktu yang lalu bulan Januari berjalan dengan lambat, membiarkan perasaan tercampur aduk berbagai hal secara natural. Kami adalah kastrat . kami adalah utasan kabel-kabel listrik yang berjalan paralel satu sama lain dan oleh waktu dibiarkan saling menyilang sejak Januari kemarin dalam ikatan bernama kastrat cahaya wilayah 3 ISMKI. Setahun ini adalah masa kami menyilangi hidup masing-masing dan dalam waktu yang tak seberapa ini sebagaimana zat-zat yang saling bereaksi satu terhadap lainnya, menghasilkan zat yang berbeda sama sekali, kami pun mengalami hal yang sama. Bulan-bulan yang berlari tanpa membiarkan kami menyadarinya, telah merubah kami semua dalam interaksi yang khas ketika bahkan kami tak beg

Reformasi sistem kesehatan Indonesia : Taking the first step

Sistem adalah suatu bagian-bagian yang tersusun dan membentuk sesuatu yang berbeda dari penyusunnya. Sistem memiliki beberapa syarat agar ia dapat disebut sebagai suatu sistem, salah satunya adalah bagian-bagian dalam sistem akan saling mempengaruhi satu sama lain dalam suatu interaksi yang pada akhirnya mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Sistem terdiri atas bagian atau elemen yang masing-masing berperan sesuai dengan proporsinya. Prinsip dasar mengenai sistem ini berlaku bagi semua jenis sistem yang ada termasuk dalam sistem kesehatan. Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan ( supply side ) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut ( demand side ) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Sedangkan sistem Kesehatan Nasional (SKN ) didefinisikan sebagai  suatu tatanan yang menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung

Jalan Sains Ramai Lagi

Belakangan kabar mengenai lahan parkir mobil di fakultas kedokteran kembali diangkat. Kali ini adalah menyangkut jalan sains. Jalan sains adalah jalan di bagian utara fakultas kedokteran dan fakultas farmasi UGM yang bersebrangan dengan fakultas MIPA dengan lebar sekitar 3 meter. Jalan ini pada waktu-waktu sebelumnya selalu digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda empat maupun roda dua. Mengingat volume kendaraan mahasiswa maupun dosen dan karyawan ketiga fakultas dalam dua tahun belakangan ini mengalami peningkatan, jalan sains pun semakin padat  bahkan sejak pagi harinya. Beberapa waktu terakhir BEM fakultas MIPA pernah mencoba menyelesaikan permasalahan ini, pada dasarnya jalan sains tidak lah boleh digunakan sebagai tempat parkir kendaaan. Tindakan yang diambil dimulai dari sosialisasi hingga yang terakhir teman-teman dari MIPA, bekerja sama dengan pihak Satuan Keamanan Kampus (SKK) menempeli kertas berupa peringatan selama dua hari berturut memperingatkan dan memberi

Hari Anak Nasional – Mari bermain, belajar dan tumbuh bersama Indonesia!

“Setiap dari kita adalah anak kecil yang tumbuh, bukankah begitu?”   Perkataan diatas sempat membuat penulis berpikir ulang, menggali memori dan menyadari bahwa pada dasarnya kita memang adalah anak-anak kecil yang dengan dorongan waktu dan keadaan tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa. Beberapa  dari kita mungkin bahkan mencoba menyangkali kenyataan bahwa masa kecil kita yang berbahagia (tidak ada jadwal kuliah sampai jam 5 sore, tidak ada deadline ini-itu, tanpa pacar yang sukanya overprotektif – to be precise, an almost 0 social pressure condition ) akan segera berakhir, memasuki tahun-tahun atas perkuliahan dengan segala cerita yang ia tawarkan. Tetapi masa bahagia yang kita miliki iitu, pernahkah kita terpikir apakah hal yang sama masih dirasakan anak-anak sekarang? Mungkin masih banyak dari kita yang dapat mengingat jelas, sepeda pertama kita, lagu dan buku dongeng favorit, ice cream kesukaan, boneka atau mobil Tamiya kesayangan, teman-teman masa di taman kanak-

Resensi Buku – Membangun Ruang Baca (Room to Read)

Judul                  : Membangun Ruang Baca Penulis               : John Wood Penerbit             : PT. Pustaka Alvabet Ukuran              : 13 x 20 cm Jumlah hal.         : 466 halaman Membangun Ruang Baca ( Room to Read ) adalah buku kedua John Wood (buku pertamanya berjudul Leaving Microsoft to change the World ) dalam buku ini John, mantan petinggi Microsoft Asia berbagi cerita mengenai Room to Read , organisasi nirlaba yang ia bangun sejak 1998. Room to read yang telah membangun lebih dari 10.000 perpustakaan dan ribuan sekolah di seluruh dunia ini bermula ketika John pergi untuk mendaki Himalaya pada liburnya ditahun yang sama ia mulai membangun organisasinya. Dalam buku ini John berbagi banyak cerita : alasan mengapa ia akhirnya memulai Room to Read (RtR), hibah-tantangan RtR yang khas, cerita-cerita unik para penerima manfaat RtR, tantangan selama ia menjalankan organiasasi ini dan bagaimana ia mengatasinya. Room to Read yang mentargetkan negar

Negosiasi, dari Rumah Hingga Organisasi

Bagi mereka yang bertekun di dunia organisasi selama masa perkuliahan, negosiasi sudah sangat dikenal bahkan dalam banyak upgrading anggota, negosiasi dijadikan materi wajib mengingat pentingnya kemampuan ini bagi keberlanjutan organisasi. Negosiasi adalah dialog yang melibatkan dua atau lebih pihak yang menginginkan pencapaian kesepahaman, memecahkan hal yang menjadi perbedaan, untuk mendapatkan persetujuan dan mendapatkan kesepakatan akan suatu hal tertentu. Ada banyak hal dan kesempatan ketika kita harus menyelesaikan masalah dengan cara negosiasi. Negosiasi yang efektif akan membantu menyelesaikan situasi ketika terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan saling bertentangan. Negosiasi terjadi dalam banyak tingkatan mulai dari pemerintahan, bisnis, organisasi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari antara orang tua dan anak misalnya. Negosiasi adalah seni yang walaupun terlihat sederhana pada kenyataannya sama sekali tidaklah sederhana. Sebagai contoh dalam bisnis s

Surat : Dari Kami Kepada Kalian, Adik Tersayang

Selamat datang keluarga! Selamat bergabung bersama kami, keluarga baru kalian. Selamat menjadi lifelong learner , seiring waktu berjalan kalian akan mengerti dan terbiasa dengan istilah ini. Sekali lagi selamat datang keluarga! Ini pertama kalinya bagiku menyambut kalian setelah dua tahun menjadi kakak angkatan yang mungkin kurang ramah. “Nikmati waktu kalian, belajarlah semaksimal mungkin” adalah nasihat setiap kakak kelas normal baik hati kepada kalian (dan ada baiknya kalian mengikuti nasihat ini) tapi biar kutambahkan ini untuk kalian : Hiduplah! Karena hidup kalian –masa muda kalian yang akan kalian habiskan setidaknya 5,5 tahun kedepan disini- lebih berharga daripada sekedar IPK yang terpampang dilembaran kertas maupun monitor itu. Tidak akan terbantahkan, IPK memainkan peran dalam berbagai aspek (daftar asdos, apply beasiswa, etc ) tapi ada banyak hal yang akan kalian lewatkan dan kemungkinan akan kalian sesali jika tidak kalian manfaatkan (dunia kalian kedepan juga akan

Pulang (Bagian 1)

Musim liburan tiba! Bagi kami, para mahasiswa pemudik tahunan pulang ke daerah asal selalu menjadi cerita tersendiri. Sebaik apa pembangunan daerah, secepat apa pertumbuhan ekonominya, sejauh apa orang-orang sudah berubah (bahkan bagi sebagian orang : mantan tersayang apa kabarnya) adalah segelintir informasi yang ingin kami ketahui diantara buncahan perasaan bahagia bertemu dengan keluarga dan teman, dan disela-sela menghabiskan setoples nastar buatan rumah. Di tempat penulis, sebuah pulau yang letaknya ratusan kilometer dari ibukota Negara ini, pembangunan bisa dikatakan baik meskipun sejujurnya, tidak cepat. Pulau ini terletak di timur Indonesia, memiliki luas lebih dari ibukota Jakarta. Sebagai pulau yang juga bagian sah dari Indonesia, ada satu kenyataan ironis bagi pulau ini sama seperti kebanyakan pulau-pulau dikawasan timur lainnya, kami sering digeneralisir sebagai pulau miskin (hanya karena pembangunan dan perkembangan daerah ini masih cukup tertinggal). Mari dilur

Budaya Membaca (bagian 2) : Help Yourself, Help Others

Mengetahui urgensi membaca kemudian akan memancing kepada dua hal. What to do and how to do it?  Budaya bangsa yang besar ini harus terus dibangun melalui budaya baca. Bagaimana caranya menjadikannya sebagai budaya? Start with yourself, jadikan ini budaya. Bantu dirimu agar dapat membantu orang lain juga. First,you need to identify yourself : What would you love to read ? Apakah membaca hal-hal yang kamu sukai bisa membantu kamu mencintai kegiatan yang satu ini? Setelah itu kamu bias mencoba beberapa tips dibawah untuk memaksimalkan kegiatan seru yang satu ini. Here we go! Buatlah target membaca, seperti target One Month One Book. Buat tabel buku apa yang sudah kamu baca bulan lalu dan apa yang sudah kamu baca bulan ini. Ada baiknya kamu juga menentukan buku apa yang ingin kamu baca bulan depan agar kamu bisa menyesuaikan dengan jadwalmu (Bulan depan uas/ujian blok, ada acara besar di kampus dan kamu coordinator acara, kakak sepupu mau nikah jadinya kamu harus bantu-ban

Budaya Membaca : Indonesia, Recent Condition

“Membaca adalah jendela dunia ”mungkin selain sudah hapal kita juga sudah bosan mendengar slogan yang klise itu. Tapi pernahkah kita benar-benar berpikir soal membaca itu sendiri? Kenapa kita harus membaca? Dimana posisinya dalam kegiatan kita sehari-hari? Membaca dibeberapa Negara telah menjelma menjadi budaya, menjadi fashionable society activity . Cina sebagai contoh, melalui hasil penelitian dari Chinesse Academy of Press and Publication dalam suatu survei membaca yang dipublikasikan 21 April 2014 dengan melibatkan 40.000 orang di 74 kota berbeda ini menemukan bahwa chinese reader mengalami peningkatan jumlah bacaan sebanyak 600 juta buku dari tahun 2012 dengan rata-rata setiap orang membaca 6.74 buah buku pertahunnya dalam lintas tahun 2012. Budaya bangsa yang besar dibangun melalui budaya literasi, Amerika Serikat contohnya. Rata-rata orang amerika dewasa membaca 11-20 buku per tahun, dengan bacaan wajib bagi siswa SMA nya kira-kira sebanyak 32 buah buku. Lalu bagaima

Hari Tanpa Tembakau Sedunia : Bolehkah kami egois karena kami peduli?

Tanggal 31 Mei ini, entah ingat atau tidak adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau dikenal juga dengan istilah World No Tobacco Day (WNTD). Ada apa yang menjadikan hari ini begitu special? Apakah karena hari ini adalah hari tanpa tembakau lalu dalam setahun hanya sehari ini saja kita menjauhkan tembakau dan sisa 364 hari selanjutnya kita hidup berdampingan dalam harmoni dengan ribuan racun ini? Tentu saja tidak. Hari ini diperingati agar gaung pergerakan yang bertujuan untuk menyadarkan bahaya rokok ini terdengar lebih keras, itu saja. Peringatan WNTD ini cukup populer dikalangan mahasiswa kedokteran. Mengapa? Merokok memiliki hubungan dekat dengan kanker, penyakit jantung dan berbagai macam penyakit lainnya, hal yang disadari oleh para tenaga kesehatan dan membuat mereka peduli. Sayangnya meskipun demikian tidak banyak perokok yang menyadari secara sepenuhnya bahwa dirinyalah yang akan menderita dan dirugikan secara langsung oleh benda yang satu ini. Kalau perokok tidak terla

Artjog : Alternatif pilihan liburan a’la kota seni Yogyakarta

Sedang berlibur di Jogja dan bingung dengan alternatif tempat liburan? Mungkin mengunjungi Artjog bisa menjadi salah satu pilihan baru liburan anda. ArtJog, adalah bursa kesenian yang diadakan setiap  tahunnya di Yogyakarta. Tahun ini Artjog yang diadakan dari tanggal 7-22 Juni (lalu diperpanjang hingga 29 Juni!) mengambil tempat di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jalan Sriwedani 1 (di daerah malioboro). Art Jog tahun ini, tanpa menyia-nyiakan momentum tahun politik mengangkat tema Legacies of Power mencoba menceritakan persoalan demokrasi dengan caranya yang unik. Sejarah peralihan kekuasaan baik melalui konfrontasi fisik, adu diplomasi yang telah lama terjadi di negeri ini. Secara general Artjog tidak hanya bercerita tentang masa peralihan besar yang kita alami 1998 namun juga sejak jaman belanda dan sejarah Indonesia pada umumnya termasuk mengenai G30S PKI di tahun 1965. Kegiatan ini berhasil diselenggarakan dibawah panitia dari Heri Pemad Art Foundation dengan melibatkan

Pemimpin Peduli Kesehatan : Sudahkah Menjadi Prioritas?

Pemilu sudah tinggal satu bulan lagi. Sudahkah kalian membedah visi misi calon presiden pilihan yang akan kalian pilih tanggal 9 Juli nanti? Dari sekian banyak kriteria capres ideal ; Kejelasan visi misi, tegas, mengusung ekonomi kerakyatan, kuat mempertahankan kedaulatan negara, menjunjung tinggi toleransi dan banyak lagi, pernahkah kalian mempertanyakan dan mempertimbangkan untuk memilih presiden yang peduli kesehatan? Mari abaikan sebentar Communicable Disease yang sudah membabak belurkan negeri ini karena dalam beberapa tahun kedepan, Non Communicable Disease atau penyakit tidak menular (penyakit jantung, diabetes, kanker, dkk) diproyeksikan akan meningkat pesat di Indonesia. Lagi – lagi  WHO pada 2011 menimpulkan 60% kematian di Inonesia disebabkan oleh penyakit jantung, stroke, hingga kanker padahal dalam penangannya penyakit-penyakit ini membutuhkan pembiayaan yang besar (secara prosedur tergolong sulit dan mahal serta pengobatannya yang harus dilakukan dalam jangka wa