Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Sepatu lari dan makna rezeki

Ada postingan salah satu dokter penanggung jawab pasien (DPJP) yang kemudian mengingatkan kalau sudah lama ingin menulis tentang ini; tentang rezeki dan sepatu lari yang dicari berhari-hari. Sejak terinspirasi Haruki Murakami dan mulai rutin lari di 2018, saya ga pernah ganti sepatu. Kebetulan waktu itu punya Sketcher yang sebenarnya bukan sepatu lari dan ga ada stabilizernya, tapi ya udah dipakai aja. Sayangnya tipe memory foam yang ada di sepatu ini menyebabkan bentuk alas sepatu menjadi mengikuti bentuk kaki berdasarkan titik beban terberat. Bentuk alas yang berubah ini karena terlalu soft malah ga bagus buat bentukan lari dan lutut. Tapi ini sepatu lari satu-satunya, sudah dicoba mencari dengan sepatu lain, belum berjodoh ternyata. Tiga tahun dan 500+ kilo kemudian, lutut dan telapak kaki mulai terasa sakit dipakai lari kurang dari 5km, padahal postur tubuh dan track ga ada yang berubah. Akhirnya terpaksa cuti lari hampir dua bulan yang untungnya bertepatan dengan kesibukan kuli