Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Resensi Buku – Membangun Ruang Baca (Room to Read)

Judul                  : Membangun Ruang Baca Penulis               : John Wood Penerbit             : PT. Pustaka Alvabet Ukuran              : 13 x 20 cm Jumlah hal.         : 466 halaman Membangun Ruang Baca ( Room to Read ) adalah buku kedua John Wood (buku pertamanya berjudul Leaving Microsoft to change the World ) dalam buku ini John, mantan petinggi Microsoft Asia berbagi cerita mengenai Room to Read , organisasi nirlaba yang ia bangun sejak 1998. Room to read yang telah membangun lebih dari 10.000 perpustakaan dan ribuan sekolah di seluruh dunia ini bermula ketika John pergi untuk mendaki Himalaya pada liburnya ditahun yang sama ia mulai membangun organisasinya. Dalam buku ini John berbagi banyak cerita : alasan mengapa ia akhirnya memulai Room to Read (RtR), hibah-tantangan RtR yang khas, cerita-cerita unik para penerima manfaat RtR, tantangan selama ia menjalankan organiasasi ini dan bagaimana ia mengatasinya. Room to Read yang mentargetkan negar

Negosiasi, dari Rumah Hingga Organisasi

Bagi mereka yang bertekun di dunia organisasi selama masa perkuliahan, negosiasi sudah sangat dikenal bahkan dalam banyak upgrading anggota, negosiasi dijadikan materi wajib mengingat pentingnya kemampuan ini bagi keberlanjutan organisasi. Negosiasi adalah dialog yang melibatkan dua atau lebih pihak yang menginginkan pencapaian kesepahaman, memecahkan hal yang menjadi perbedaan, untuk mendapatkan persetujuan dan mendapatkan kesepakatan akan suatu hal tertentu. Ada banyak hal dan kesempatan ketika kita harus menyelesaikan masalah dengan cara negosiasi. Negosiasi yang efektif akan membantu menyelesaikan situasi ketika terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan saling bertentangan. Negosiasi terjadi dalam banyak tingkatan mulai dari pemerintahan, bisnis, organisasi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari antara orang tua dan anak misalnya. Negosiasi adalah seni yang walaupun terlihat sederhana pada kenyataannya sama sekali tidaklah sederhana. Sebagai contoh dalam bisnis s

Surat : Dari Kami Kepada Kalian, Adik Tersayang

Selamat datang keluarga! Selamat bergabung bersama kami, keluarga baru kalian. Selamat menjadi lifelong learner , seiring waktu berjalan kalian akan mengerti dan terbiasa dengan istilah ini. Sekali lagi selamat datang keluarga! Ini pertama kalinya bagiku menyambut kalian setelah dua tahun menjadi kakak angkatan yang mungkin kurang ramah. “Nikmati waktu kalian, belajarlah semaksimal mungkin” adalah nasihat setiap kakak kelas normal baik hati kepada kalian (dan ada baiknya kalian mengikuti nasihat ini) tapi biar kutambahkan ini untuk kalian : Hiduplah! Karena hidup kalian –masa muda kalian yang akan kalian habiskan setidaknya 5,5 tahun kedepan disini- lebih berharga daripada sekedar IPK yang terpampang dilembaran kertas maupun monitor itu. Tidak akan terbantahkan, IPK memainkan peran dalam berbagai aspek (daftar asdos, apply beasiswa, etc ) tapi ada banyak hal yang akan kalian lewatkan dan kemungkinan akan kalian sesali jika tidak kalian manfaatkan (dunia kalian kedepan juga akan

Pulang (Bagian 1)

Musim liburan tiba! Bagi kami, para mahasiswa pemudik tahunan pulang ke daerah asal selalu menjadi cerita tersendiri. Sebaik apa pembangunan daerah, secepat apa pertumbuhan ekonominya, sejauh apa orang-orang sudah berubah (bahkan bagi sebagian orang : mantan tersayang apa kabarnya) adalah segelintir informasi yang ingin kami ketahui diantara buncahan perasaan bahagia bertemu dengan keluarga dan teman, dan disela-sela menghabiskan setoples nastar buatan rumah. Di tempat penulis, sebuah pulau yang letaknya ratusan kilometer dari ibukota Negara ini, pembangunan bisa dikatakan baik meskipun sejujurnya, tidak cepat. Pulau ini terletak di timur Indonesia, memiliki luas lebih dari ibukota Jakarta. Sebagai pulau yang juga bagian sah dari Indonesia, ada satu kenyataan ironis bagi pulau ini sama seperti kebanyakan pulau-pulau dikawasan timur lainnya, kami sering digeneralisir sebagai pulau miskin (hanya karena pembangunan dan perkembangan daerah ini masih cukup tertinggal). Mari dilur

Budaya Membaca (bagian 2) : Help Yourself, Help Others

Mengetahui urgensi membaca kemudian akan memancing kepada dua hal. What to do and how to do it?  Budaya bangsa yang besar ini harus terus dibangun melalui budaya baca. Bagaimana caranya menjadikannya sebagai budaya? Start with yourself, jadikan ini budaya. Bantu dirimu agar dapat membantu orang lain juga. First,you need to identify yourself : What would you love to read ? Apakah membaca hal-hal yang kamu sukai bisa membantu kamu mencintai kegiatan yang satu ini? Setelah itu kamu bias mencoba beberapa tips dibawah untuk memaksimalkan kegiatan seru yang satu ini. Here we go! Buatlah target membaca, seperti target One Month One Book. Buat tabel buku apa yang sudah kamu baca bulan lalu dan apa yang sudah kamu baca bulan ini. Ada baiknya kamu juga menentukan buku apa yang ingin kamu baca bulan depan agar kamu bisa menyesuaikan dengan jadwalmu (Bulan depan uas/ujian blok, ada acara besar di kampus dan kamu coordinator acara, kakak sepupu mau nikah jadinya kamu harus bantu-ban

Budaya Membaca : Indonesia, Recent Condition

“Membaca adalah jendela dunia ”mungkin selain sudah hapal kita juga sudah bosan mendengar slogan yang klise itu. Tapi pernahkah kita benar-benar berpikir soal membaca itu sendiri? Kenapa kita harus membaca? Dimana posisinya dalam kegiatan kita sehari-hari? Membaca dibeberapa Negara telah menjelma menjadi budaya, menjadi fashionable society activity . Cina sebagai contoh, melalui hasil penelitian dari Chinesse Academy of Press and Publication dalam suatu survei membaca yang dipublikasikan 21 April 2014 dengan melibatkan 40.000 orang di 74 kota berbeda ini menemukan bahwa chinese reader mengalami peningkatan jumlah bacaan sebanyak 600 juta buku dari tahun 2012 dengan rata-rata setiap orang membaca 6.74 buah buku pertahunnya dalam lintas tahun 2012. Budaya bangsa yang besar dibangun melalui budaya literasi, Amerika Serikat contohnya. Rata-rata orang amerika dewasa membaca 11-20 buku per tahun, dengan bacaan wajib bagi siswa SMA nya kira-kira sebanyak 32 buah buku. Lalu bagaima