Aku memandang utasan kabel itu dari dalam mobil. Utasan yang mengaitkan satu sama lain, yang betapapun terpilin dan berantakannya mereka, mencoba mengalirkan listrik, menjalankan tugasnya. Oktober tiba. Bulan kesepuluh tahun ini tiba
dengan begitu cepat, ketika rasanya baru beberapa waktu yang lalu bulan Januari
berjalan dengan lambat, membiarkan perasaan tercampur aduk berbagai hal secara
natural. Kami adalah kastrat . kami adalah utasan kabel-kabel listrik yang berjalan
paralel satu sama lain dan oleh waktu dibiarkan saling menyilang sejak Januari
kemarin dalam ikatan bernama kastrat cahaya wilayah 3 ISMKI. Setahun ini adalah
masa kami menyilangi hidup masing-masing dan dalam waktu yang tak seberapa ini
sebagaimana zat-zat yang saling bereaksi satu terhadap lainnya, menghasilkan
zat yang berbeda sama sekali, kami pun mengalami hal yang sama. Bulan-bulan
yang berlari tanpa membiarkan kami menyadarinya, telah merubah kami semua dalam
interaksi yang khas ketika bahkan kami tak begitu sering bertatap muka. Tak
satupun dari kami sekarang adalah orang
yang sama dengan kami ketika pertama kali bertemu setahun yang lalu.
Utasan kabel listrik bernama kastrat yang
mencoba menjadi guna, mencoba mengalirkan cahaya kebermanfaatan ini terdiri
dari delapan orang yang berbeda yang menjadikan perbedaannya sebagai kekuatan.
Di kastrat akan kalian temui mereka yang peka, yang suka ngode, yang suka nge-bully
dan ter-bully, yang punya hobi rapat,
yang unyu, semuanya. Sembilan bulan berlalu, kami telah banyak saling tahu,
atau mungkin kami masih sama sekali tidak mengenal satu sama lain seperti pada
mulanya kami bertemu. Tapi aku berterima kasih kepada mereka semua, keluargaku
di kastrat wilayah tiga yang selama ini telah ada untukku.
Bulan oktober, bulan yang menandakan
selesainya kerja kami berdelapan sebagai satu tim kajian strategis ISMKI
wilayah tiga kepengurusan cahaya. Diantara ratusan hari yang kami bagi, tentu saja
ada hari-hari menyenangkan yang kami lewati dan hari-hari berat ketika semua
merasa terlalu lelah tetapi menyadari roda ini harus tetap kami dorong dan kami
jalankan. Di tempat ini aku belajar dan berjalan. Belajar memahami pelbagai
tipe orang dan bagaimana menghadapi mereka (meskipun ini bukan pertama kalinya
aku tergabung dalam satu tim) tetapi
tetap saja mereka memberiku cerita. Cerita yang akan kuingat sebagai masa-masa
menyenangkan ketika adrenalin masih mudah terpompa, semangat masih membara dan kemapanan
belum sempat menjerat.
Puluhan minggu ini, kastrat telah mengajakku
berjalan dalam dua arti yang berbeda. Aku berjalan dalam arti sebenarnya dan
bertemu mereka dan orang-orang lain dalam pelbagai kesempatan untuk bertemu, di
purwokerto, Jogja, Semarang, Jakarta- menikmati dan mensyukuri kecantikan
negeriku, kembali jatuh cinta dan mengingatkan diri untuk berbuat lebih baginya.
Aku berjalan dalam arti yang tidak sebenarnya, membiarkan pikiranku memasuki tingkatan
yang berbeda-beda bersama mereka dalam pelbagai hal.
Mereka pun telah membiarkanku berjalan
(sendiri) dan mengunjungi diriku di masa lalu, melihat dan menyadari hal-hal
yang lama kutinggalkan, dengan caranya yang tidak kusadari, kastrat membuatku
teringat bahwa aku suka menulis cerita, puisi bahkan lagu. Dan untuk hal-hal
manis yang mereka berikan kepadaku itulah, tulisan di bulan terakhir sebagai staf
kajian strategis wilayah tiga ISMKI ini kutujukan khusus untuk mereka, agar
mereka tahu betapa aku merasa beruntung dan berterima kasih mengenal mereka.
Aku berterima kasih karna dalam lelah pun
keluarga kastratku tetap tak sedikitpun mundur.
Komentar
Posting Komentar