Langsung ke konten utama

Jalan Sains Ramai Lagi


Belakangan kabar mengenai lahan parkir mobil di fakultas kedokteran kembali diangkat. Kali ini adalah menyangkut jalan sains. Jalan sains adalah jalan di bagian utara fakultas kedokteran dan fakultas farmasi UGM yang bersebrangan dengan fakultas MIPA dengan lebar sekitar 3 meter. Jalan ini pada waktu-waktu sebelumnya selalu digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda empat maupun roda dua. Mengingat volume kendaraan mahasiswa maupun dosen dan karyawan ketiga fakultas dalam dua tahun belakangan ini mengalami peningkatan, jalan sains pun semakin padat  bahkan sejak pagi harinya.

Beberapa waktu terakhir BEM fakultas MIPA pernah mencoba menyelesaikan permasalahan ini, pada dasarnya jalan sains tidak lah boleh digunakan sebagai tempat parkir kendaaan. Tindakan yang diambil dimulai dari sosialisasi hingga yang terakhir teman-teman dari MIPA, bekerja sama dengan pihak Satuan Keamanan Kampus (SKK) menempeli kertas berupa peringatan selama dua hari berturut memperingatkan dan memberitahukan sanksi penggembosan ban yang akan dilakukan apabila kendaraan masih diparkirkan di  sepanjang jalan sains, sebelum akhirnya pada hari ketiga penggembosan benar-benar dilakukan.

Jalan sains akhirnya sepi H+1 penggembosan, tetapi civitas akademika menjadi ramai membicarakan hal ini beriringan dengan peristiwa penggembosan tesebut. Warga KMFK yang tidak setuju akan keputusan ini mengajukan keberatan kepada pihak BEM FK UGM, terutama via media sosial. Keberatan yang diajukan direspon oleh pihak BEM FK UGM dan kemudian ditindak lanjuti. Sebagai salah satu tindak lanjut tehadap permasalahan ini, BEM FK UGM telah melakukan survey yang hasilnya bisa diakses di :

Permasalahan jalan sains sebenarnya bukan permasalahan yang baru timbul sekali ini saja,  tahun lalu pun masalah ini sudah diangkat walau pada akhirnya jalan tersebut tetap digunakan sebagai lahan parkir. Penyelesaian ini nampaknyan tidak akan clear selama solusi tidak diberikan secara nyata. Mengingat Bottle neck theory yang juga berlaku pada KMFK, pembatasan lahan pakir tidak akan berdampak banyak dalam menyelesaikan permasalahan ini, solusi lebih lanjut misal penyediaan bis kampus perlu dijadikan pertimbangan.


Lebih lanjut, tindakan BEM FK UGM adalah benar adanya, mereka sedang mencoba memperjuangkan apa yang menurut mereka benar sehingga hal ini tentu saja patut diapresiasi. Jalan sains adalah milik UGM sehingga intervensi yang bisa dilakukan atas jalan ini bersiat mutlak, pun pemberlakuan peraturan terkait jalan ini. Keaktifan teman-teman KMFK dalam menanggapi isu ini juga layak mendapatkan apresiasi, bahwa mereka masih sangat peduli terhadap nasib keluarga mereka. Semoga kedepannya pihak rektorat, dekanat, BEM maupun civitas akademika dapat duduk bersama dan membahas masalah ini secara serius, serta menjalankan solusinya secara konsisten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku - H. Agus Salim

Resensi Buku Judul                     : Agus Salim - Diplomat Jenaka Penopang Republik Penulis                 : Tim Tempo Penerbit              : Tempo KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Lebar                     : 16x23cm Jumlah hal.         : +178 halaman                 Buku ini adalah salah satu dari sekian seri buku Tempo Bapak bangsa yang diterbitkan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini oleh pihak Tempo. Buku ini diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa kecintaan kaum muda kepada para bapak ban...

The six months update (kind of)

Hi there,  It’s your R1-going-on-R2 here. HAHAHA. Dang.  I was looking at my phone wallpaper today, of Janik Sinner smiling from ear to ear, lifting the Australian Open trophy. The joy in his face was so pure, the excitement like he never imagined he would win a Grand Slam. Before it hit me, it was only six months ago. Yet, January and the beginning of this journey seem very distant. It feels like I have been here for at least a year and a half, yet the novelty and adapting keep happening. So, when the newest batch was getting welcomed, I couldn't help but think to myself, 'Really? That fast?' You see, the residency system relies on the continuity of knowledge passed through independent study, bedside teaching with attendings, and from senior residents to us, the juniors. But in all honesty, though the last six months have been packed for me (and except for the wittiness, the athletics, and the know-how), I am not sure I have enough clinical knowledge to pass on to these 1...

Setelah koas - Sepenggal 15210

Tuhan selalu memberikan jawabannya dengan cara yang terbaik : Masih keinget banget rasanya deg-degan sebelum pengumuman grup koas, men katanya grup koas ini jauh lebih menentukan dibanding urutan stasemu atau apapun karna kamu bakalan ngehabisin ratusan harimu bareng orang-orang itu aja dan sekalinya kamu dapat yang ga klop : Welcome to the T-rex jungle. Koas berasa ada di tengah hutan yang ga bisa di waze/google map, ga ada makanan, ga ada wifi dan ada T-rexnya : Jadi se-ga banget itu. Saat hari-H tau temen-temen grup koas yang kepikiran langsung "Oh oke ga ada yang ga banget sih. Beberapa ga kenal tapi kayaknya lumayan aja" 12 belas orang yang keliatannya normal dan baik-baik saja ini. Waktu itu belum ngerti kalo mereka  cuma keliatannya  demikian. Your "Dek Koas" for the next 21 months, yeay! Foto diatas diambil setelah pembekalan hari terakhir di RSUP Sardjito a.k.a masih jaim dan belum terpapar kehidupan koas yang....ugh. Gitulah....