Langsung ke konten utama

Sunday morning, rain is falling...



            Sudah akrab dengan potongan lirik lagu maroon 5 diatas? But well, if rain is not falling and you're in Yogyakarta, go visit Sunmor (Sunday Morning)! Sesuai dengan namanya, tempat ini hanya 'ada' ketika hari minggu pagi tiba (kira-kira pukul 8-11 pagi). Menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari, tempat sederhana nan ramai ini terletak di sebelah timur jalan kaliurang km 4.5 tepatnya di daerah sekitaran lembah UGM.

            Di sunmor kamu bisa menemukan banyak hal mulai dari baju-baju lucu, makanan, lampu belajar, rak sepatu, cindera mata hingga yang tidak biasa seperti hewan peliharaan. Harga yang mendominasi barang - barang di tempat ini juga terbilang affordable, khas banget kantong mahasiswa. Tempat ini bisa dijadikan salah satu alternatif yang patut kamu kunjungi di hari minggumu, instead of stay under the blanket. Nah, gimana kalo kita mulai menyusuri? Here, let's start the review :

            Tujuan utama, jelas : Makanan. Minggu pagi yang baik adalah minggu pagi yang dilewatkan dengan sarapan yang enak (dan dengan orang tersayang). Pilihan makanan yang bisa kamu temukan di Sunmor terdiri dari beragam pilihan, entah untuk sarapan disitu atau dibawa pulang untuk makan siang. Ada soto jika menurutmu pagi itu terlalu dingin, ada cireng-cilok-temputra-sosisbakar jika kamu ingin jajan banyak jenis makanan sekaligus ada gado-gado, lontong opor, nasi kuning dan bubur ayam yang dapat ditemui hampir disetiap tempat makan yang kebanyakan adalah lesehan itu. Dan kalau rasa-rasanya sudah bosan dengan makanan yang itu-itu lagi kamu bisa mencoba nasi lombok , lontong padang atau bahkan pepes hiu sesuai selera.

            Barang - barang lain yang juga banyak mendominasi sunmor adalah pakaian. Beragam rupa mulai dari baju anak, mukenah, jersey tim kesayangan, legging dan jeans, kemeja, baju tidur sampai dress pun tersedia disana. Yang tak kalah banyak dijajakan juga antara lain beraneka bentuk tas mulai dari ransel yang berbahan kanvas hingga tas-tas rajutan cantik berbahan batik, aksesoris, kebutuhan a'la anak kosan (Seprai, bantal, keset, dll) hingga buku-buku bekas pun tersedia disini.

            Hal lainnya yang patut juga mendapat perhatianmu : Pengunjungnya. Ada berbagai macam jenis pengunjung disana, mulai dari anak - anak, remaja, orang dewasa hingga lansia tetapi tentu saja dengan yang mendominasi adalah remaja dan dewasa muda. Keperluan mereka juga berbeda - beda, ada yang sekedar ingin mencari variasi sarapan, membeli barang, hanya melihat-lihat atau juga bisa hanya untuk modus sama gebetan (haha and you definetely may try this! :p) . Penampilan pengunjungnya pun tidak kalah menariknya, ada yang masih cukup lengkap dengan wajah baru bangun tidurnya, ada yang baru selesai olahraga, ada yang berpakaian santai dan tak mau kalah ada juga yang sudah berpakaian cantik  dan bermake up (biasanya para cewek muda).

            Saat berkunjung,  jangan lupa menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan masyarakatnya. Liat betapa uniknya mereka, betapa cantiknya orang - orang di sekitar kita. Membawa kamera adalah pilihan yang tepat karena disini, you can capture how beautiful our culture and our people is. Memang tempat ini jauh dari kesan mahal atau berkelas, tapi kualitas barangnya cukup bagus sebenarnya jika kita teliti memilih. Jadi, tunggu apa lagi? ;)

            And before you go, here's some tips :

  • Berbusana lah yang simpel
  • Gunakan sunblock
  • Telitilah ketika hendak memilih tempat makan
  • Membawa payung, air minum dan kantong sampah sendiri
  • Jangan terburu-buru membeli (karena banyak tempat menyediakan barang yang sama dengan harga yang bervariasi)
  • Tawarlah barang-barang yang akan kalian beli nantinya (dan ga harus berbahasa jawa kok tawar-menawarnya) ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku - H. Agus Salim

Resensi Buku Judul                     : Agus Salim - Diplomat Jenaka Penopang Republik Penulis                 : Tim Tempo Penerbit              : Tempo KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Lebar                     : 16x23cm Jumlah hal.         : +178 halaman                 Buku ini adalah salah satu dari sekian seri buku Tempo Bapak bangsa yang diterbitkan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini oleh pihak Tempo. Buku ini diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa kecintaan kaum muda kepada para bapak ban...

The six months update (kind of)

Hi there,  It’s your R1-going-on-R2 here. HAHAHA. Dang.  I was looking at my phone wallpaper today, of Janik Sinner smiling from ear to ear, lifting the Australian Open trophy. The joy in his face was so pure, the excitement like he never imagined he would win a Grand Slam. Before it hit me, it was only six months ago. Yet, January and the beginning of this journey seem very distant. It feels like I have been here for at least a year and a half, yet the novelty and adapting keep happening. So, when the newest batch was getting welcomed, I couldn't help but think to myself, 'Really? That fast?' You see, the residency system relies on the continuity of knowledge passed through independent study, bedside teaching with attendings, and from senior residents to us, the juniors. But in all honesty, though the last six months have been packed for me (and except for the wittiness, the athletics, and the know-how), I am not sure I have enough clinical knowledge to pass on to these 1...

Setelah koas - Sepenggal 15210

Tuhan selalu memberikan jawabannya dengan cara yang terbaik : Masih keinget banget rasanya deg-degan sebelum pengumuman grup koas, men katanya grup koas ini jauh lebih menentukan dibanding urutan stasemu atau apapun karna kamu bakalan ngehabisin ratusan harimu bareng orang-orang itu aja dan sekalinya kamu dapat yang ga klop : Welcome to the T-rex jungle. Koas berasa ada di tengah hutan yang ga bisa di waze/google map, ga ada makanan, ga ada wifi dan ada T-rexnya : Jadi se-ga banget itu. Saat hari-H tau temen-temen grup koas yang kepikiran langsung "Oh oke ga ada yang ga banget sih. Beberapa ga kenal tapi kayaknya lumayan aja" 12 belas orang yang keliatannya normal dan baik-baik saja ini. Waktu itu belum ngerti kalo mereka  cuma keliatannya  demikian. Your "Dek Koas" for the next 21 months, yeay! Foto diatas diambil setelah pembekalan hari terakhir di RSUP Sardjito a.k.a masih jaim dan belum terpapar kehidupan koas yang....ugh. Gitulah....