Perasaan, satu dari sekian misteri yang Tuhan adakan. Bukan karena semata waktu ia tumbuh namun terhadap ketulusan. Telah mencoba tahun-tahun itu sendiri. Ketika hanya peduli pada “aku” maka “kita” takkan pernah ada. Hanya tawa hampa dan kebersamaan didepan, entahlah yang dibelakang. Lalu kemudian keluh kita gaungkan, tentang betapa cinta itu tak lagi ada di dunia. Duhai, apa harus dikata untuk melakukan kita tak mau sedang hasilnya kita harapkan? Sering waktu akan timbul juga tanya itu, “Masih kau tak anggap penting cinta keluargamu?”